HARIE.ID, TAKENGON | Ketua DPRK Aceh Tengah, Fitriana Mugie, berperan sebagai fasilitator dalam program sekolah lansia yang diselenggarakan di Burni Bius, Kecamatan Silihnara, Rabu, 23 Oktober 2024.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup para lanjut usia di Aceh Tengah, wilayah yang dikenal dengan udaranya yang sejuk itu.
Sekolah Lansia ini merupakan upaya untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada masyarakat lanjut usia agar tetap produktif dan sehat.
Dalam keterangan nya, Fitriana Mugie mengungkapkan perhatian nya terhadap para lansia, salah satu komitmen nya adalah memastikan seluruh lapisan masyarakat, termasuk lansia, mendapatkan hak-haknya untuk hidup layak dan bermartabat.
“Kegiatan ini bukan hanya tentang memberikan pengetahuan kepada para lansia, tetapi juga membangun semangat dan kepercayaan diri mereka untuk terus berkontribusi di tengah masyarakat,” ujar Fitriana Mugie.
Program Sekolah Lansia yang diadakan di Burni Bius ini melibatkan para peserta lansia dalam berbagai sesi yang meliputi kesehatan fisik, mental, serta pengelolaan keseharian mereka.
“Di usia lanjut, bukan hanya kesehatan fisik yang penting, tetapi juga bagaimana mereka tetap terlibat aktif dalam kehidupan sosialnya. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan bahwa para lansia di Aceh Tengah bisa menjalani hidup dengan lebih berkualitas,” lanjutnya.
Sebagai Ketua DPRK sementara, ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, lembaga terkait, dan masyarakat dalam memberikan perhatian khusus kepada lansia.
Menurutnya, peningkatan kualitas hidup lansia adalah salah satu bagian penting dari pembangunan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
“Pemerintah daerah akan terus mendukung program-program yang pro-lansia, termasuk penyediaan fasilitas kesehatan yang mudah diakses, serta kegiatan-kegiatan edukatif seperti sekolah lansia ini,” ujarnya.
Kegiatan Sekolah Lansia ini diharapkan dapat menjadi program berkelanjutan di Aceh Tengah, dengan tujuan membekali para lansia keterampilan dan pengetahuan yang mendukung kehidupan mereka di masa tua.
Program ini juga berperan dalam menciptakan lingkungan sosial yang ramah lansia, di mana mereka tidak hanya dilihat sebagai bagian masyarakat yang membutuhkan bantuan, tetapi juga sebagai individu yang masih memiliki potensi untuk berkontribusi.
[ ARINOS ]