HARIE.ID, TAKENGON | Kasus pembacokan tragis di Kampung Remesen, Dusun Jamur Barat, Kecamatan Silihnara hingga hari ini masih menjadi buah bibir di kalangan masyarakat.
Korban RN (50) meninggal dunia usai di bacok dan digorok oleh Pelaku bernisial RD (52) hingga meninggal dunia di lokasi kejadian.
Meski Polisi menyebut, motif dari pembacokan ini diduga akibat korban mengedipkan mata ke istri pelaku.
Masyarakat pun membeberkan ulah pelaku, hingga diminta dihukum seumur hidup.
Menurut salah satu keluarga korban, perilaku pelaku dianggap sangat meresahkan masyarakat.
“Kami berharap, pihak berwenang tidak hanya fokus pada kasus saat ini, tetapi juga menelusuri rekam jejak pelaku secara lebih mendalam,” kata keluarga korban, Senin 18 November 2024.
“Kami menghargai motif yang disampaikan Polisi. Namun, harapan kami adalah agar rekam jejak pelaku ditelusuri. Berapa kali dia pernah ditahan karena tingkah lakunya, baik di Takengon maupun di Medan,” timpalnya.
Selain itu, pelaku disebut telah beberapa kali menikah juga menuai kontroversi di kalangan masyarakat. Setelah berpisah dengan istri pertamanya, pelaku disebut telah beberapa kali menikah dengan wanita yang berbeda.
Beberapa di antaranya dilaporkan sebagai wanita yang kurang dikenal oleh lingkungan.
Pelaku diduga sering melakukan pencurian, mulai dari kopi hingga hewan peliharaan milik warga.
Ketika ditegur atau diminta pertanggungjawaban, pelaku diduga kerap memberikan ancaman kepada warga.
“Pelaku sudah beberapa kali mencuri, dan ketika kami tanyakan, dia malah mengancam kami. Ini sangat mengganggu ketertiban di kampung kami,” keluh warga yang enggan disebutkan nama nya ini.
Tidak hanya itu, sebelum menikah dengan istrinya yang sekarang, pelaku diduga sering membawa wanita yang belum dinikahinya ke rumah milik nya di Jamur Barat.
Perilaku ini sempat menjadi perhatian aparatur kampung yang akhirnya turun tangan untuk menegur pelaku.
Warga berharap pihak kepolisian dapat segera menyelesaikan kasus ini secara tuntas dan memberikan keadilan bagi masyarakat Remesen, Jamur Barat.
Selain itu, mereka mendesak aparat hukum untuk memastikan pelaku untuk dihukum seumur hidup.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Kepolisian belum memberikan tanggapan resmi terkait rekam jejak pelaku yang diharapkan warga untuk ditelusuri lebih jauh.
[ ARINOS ]