Harie.Id, Takengon | Rektor Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Takengon serahkan keputusan akhir ke DPRK Aceh Tengah, dalam hal ini keputusan Ketua, Arwin Mega.
Namun, Rektor Zulkarnain meminta, surat tersebut diserahkan ke pihak IAIN untuk diteruskan ke Kementerian Agama (Kemenag) pusat.
“Keputusan akhir kami serahkan ke Ketua DPRK Aceh Tengah,” kata Dr Zulkarnain, M. Ag menyerahkan sepenuhnya ke lembaga wakil rakyat itu, Senin 04 September 2023.
Pertemuan alot itu berlangsung di ruang sidang DPRK setempat. Rektor mengusul, mahasiswa yang ngampus di kota mulai dari semester 1-3. Selebihnya tetap kuliah di Kampus Mulie Jadi, Silihnara.
Namun, mahasiswa menolak, mereka menyebut tidak boleh ada yang di anak tirikan. Mereka semua meminta kuliah di kota, dengan catatan semua fasilitas kampus terpenuhi.
Fasilitas yang dimaksud seperti, air, wifi infrastruktur dan jalan menuju ke lokasi kampus serta persoalan sampah telah selesai.
Bahkan, keputusan akhir akan dibentuk tim kecil untuk merumuskan regulasi terkait hal ikhwal meluruskan benang gasut yang ada di tubuh IAIN Takengon.
Tim tersebut akan diisi oleh, pihak IAIN, Alumni dan pihak eksekutif dan legislatif.
Sebelumnya, kata Zulkarnain, terkait fasilitas kampus seyogyanya menjadi tanggungjawab Pemerintah Aceh Tengah. Hal itu tertuang dalam surat Bupati yabg ditujukan kepada Mentri Agama dengan nomor 590/692/Tapem tanggal 11 Juli 2014 silam.
“Surat itu bersifat penting, perihal kesanggupan penyediaan lahan Kampus STAIN Gajah Putih Takengon terkait pembebasan lahan untuk pengembangan yayasan gajah putih takengon dengan luas 106 hektar di Mulie Jadi, Silihnara,” kata Zulkarnain.
Dari jumlah itu,sebanyak 50 hektar untuk kampus, sisanya untuk pengembangan Universitas Gajah Putih.
“Pemerintah yang mengupayakan jalan, infrastruktur dan jaringan listrik air, ini tertuang dalam surat tersebut,” kata Rektor
Arwin Mega sebagai pimpinan rapat, didampingi Eka Saputra Ketua Komisi C dan Fauzan Jalil. Sementara pihak eksekutif dihadiri Kepala Badan Pengelola Keuangan dan aset, Arslan, Kadis DLHKP Subhan Sahara, Kepala BAPPEDA Amir Hamzah, Kepala dinas Perkim Mauza Uswa dan Asisten II harun Manzhola.
Penulis | Arinos