Oleh Makmur Jaya
Manusia diciptakan oleh Allah SWT ke muka bumi ini sebagai khalifah (pemimpin-red), oleh sebab itu manusia tidak terlepas dari perannya sebagai pemimpin yang merupakan peran sentral dalam setiap upaya pembinaan dari generasi ke generasi.
Hal ini telah banyak dibuktikan dan dapat dilihat dalam gerak langkah setiap organisasi.
Peran kepemimpinan begitu menentukan bahkan seringkali menjadi ukuran dalam mencari sebab-sebab jatuh bangunnya suatu pemerintahan.
Dalam menyoroti pengertian dan hakekat kepemimpinan, sebenarnya dimensi kepemimpinan memiliki aspek-aspek yang sangat luas, serta merupakan proses yang melibatkan berbagai komponen di dalamnya dan saling mempengaruhi.
Pemimpin berasal dari kata “pimpin” (dalam bahasa Inggris lead) berarti bimbing dan tuntun. Dengan demikian di dalamnya ada dua pihak yang terlibat yaitu yang “dipimpin” dan yang “memimpin”.
Setelah ditambah awalan “pe” menjadi “pemimpin” (dalam bahasa Inggris leader) berarti orang yang menuntun atau yang membimbing.
Suku Gayo adalah salah satu suku yang berada di tengah tengah wilayah Aceh mempunyai konsep sendiri dalam memilih pemimpin berdasarkan kriteria yang di ajarkan dalam Al quran, yaitu;
1. Pemimpin harus mempunyai sipat, Amanah, jujur. Ini maknanya pemimpin itu amanah dalam memimpin tidak korupsi dan jujur menjalankan roda kepemimpinan nya.
2. Pemimpin itu harus mempunyai sipat Musuket Sipet yakni dalam pengertiannya mempunyai dan menegakkan serta memelihara keadilan pada masyarakat yang di pimpinnya.
3. Pemimpin itu harus mempunyai sifat Beb yakni maksudnya bisa menyelesaikan persoalan persoalan segala urusan berkaitan dengan kepentingan masyarakat banyak serta mempunyai harta yang banyak.
4. Pemimpin harus mempunyai sipat Masin Delah ini maksudnya setiap dia melobi dana keluar atau menyampaikan keinginan daerahnya orang yang di maksud yakin dan percaya dengan apa yang di sampaikan nya.
5. pemimpin harus punya sipat Tertib bermajelis, ini maksudnya setiap pemimpin itu mempunyai perilaku yang tidak arogan dalam berkomunikasi dengan lawan bicaranya serta sopan dalam berpakaian serta menjaga langkah artinya tidak berpergian ketempat maksiat serta mengedepankan musyawarah.
6. pemimpin itu harus Rajin Semiang ku Mesjid, ini maknanya pemimpin itu harus orang- orang rajin shalat dan ahli dalam ibadah pemimpin itu tidak boleh orang ahli maksiat.
Dalam beberapa hari ini masyarakat Indonesia akan menentukan nasib bangsanya yakni memilih Presiden dan Wakil Presiden serta memilih Anggota DPRK, DPRA, DPD, DPR-RI.
Sudah barang tentu ini merupakan hajatan besar bagi bangsa ini. Termasuk Suku Gayo yang akan melaksanakan pesta Demokrasi ini.
Dengan momentum ini, mari kita menyukseskan pesta demokrasi ini dengan niat yang bersih dan memilih pemimpin negeri imi agar lebih maju ke depannya, serta tidak menerima berupa uang sogok menyogok agar memilih salah satu calon, baik Presiden maupun calon anggota legislatif.
Serta mari kita gunakan Hak Pilih kita dengan hati bersih serta tidak GOLPUT karena perilaku golput tidak mencerminkan sebagai warga Negara Indonesia.
Makmur Jaya adalah salah satu Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Takengon