HARIE.ID, TAKENGON | Kementerian Agama (Kemenag) Aceh Tengah keluarkan surat edaran pemberitahuan tentang pelaksanaan tradisi adat “Iserahen anak ku Tengku Guru” pada tahun ajaran baru 2024-2025.
Pemberitahuan yang dikeluarkan pada tanggal 08 Juli 2024 tersebut ditujukan kepada jajaran sekolah dibawah naungan Kementerian Agama di Kabupaten berhawa sejuk itu.
Terdiri dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA).
Sesuai kalender akademik, jadwal ajaran baru akan dimulai pada Senin 15 Juli 2024.
“Dalam menghadapi ajaran baru ini, dilingkungan Kemenag Aceh Tengah untuk melaksanakan kearifan lokal tradisi adat Gayo Iserahen ku Tengku Guru,” kata Kankemenag Aceh Tengah, Wahdi MS saat dikonfirmasi Harie.id.
“Sudah kami sampaikan ke kepala madrasah untuk dapat melaksanakan kegiatan tersebut pada hari pertama masuk proses belajar mengajar tanggal 15 Juli 2024,” timpalnya.

Meski dalam pelaksanaan nya kata dia, sejumlah sekolah belum melaksanakan pada hari tersebut.
“Kita himbau memang hari pertama masuk sekolah. Tapi ada juga sekolah yang minta waktu, karena masih menghubungi orang tuanya, intinya, kegiatan ini akan selesai pada Minggu pertama masuk sekolah,” katanya.
Kepada Madrasah yang belum mengetahui detail tentang pelaksanaan ini untuk berkoordinasi lebih lanjut dengan Komisioner Majelis Adat Gayo Aceh Tengah.
“Mungkin ada yang belum mengerti atau belum memahami teknis pelaksanaan Iserahen ku Guru ini, silahkan koordinasi dengan Majelis Adat Gayo,” demikian kata Wahdi MS.
Terpisah, Komisioner bidang pendidikan Majelis Adat Gayo Aceh Tengah mengapresiasi langkah Kemenag Aceh Tengah untuk melestarikan kearifan lokal di negeri seribu Aulia itu.
“Ini langkah yang tepat, meski sebelum nya kami telah usul diselenggarakan secara massal, namun, kami yakin, acara serentak digelar di sekolah ini juga tidak menghilangkan sakral nya pelaksanaan prosesi adat Iserahen ku tengku guru,” kata Karmiadi.
Ia juga berharap, dinas pendidikan Aceh Tengah dan Cabang Dinas (Cabdin) yang membawahi SMA untuk mengambil sikap tegas terkait pelaksanaan kegiatan ini.
“Kita ingin prosesi adat ini terus dilestarikan di Aceh Tengah, kami masih menunggu edaran Disdik dan Cabdin,” demikian kata Karmiadi.
[ ARINOS ]