HARIE.ID, TAKENGON | Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga dan Muchsin Hasan, atau yang dikenal dengan akronim HAMAS, mengusung program-program unggulan yang dirancang untuk membawa perubahan signifikan bagi Aceh Tengah.
Pasangan ini menyoroti pentingnya reformasi tata kelola pemerintahan yang lebih bersih, transparan, dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.
Salah satu fokus utama HAMAS adalah menciptakan regulasi yang berintegritas dan tata kelola yang adaptif.
Dalam visi tersebut, mereka berkomitmen untuk menyusun kebijakan yang tidak hanya sesuai dengan aturan yang ada, tetapi juga merespons tantangan zaman.
Mereka mengedepankan pendekatan yang lebih inklusif, memastikan semua lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari kebijakan yang dijalankan.
Calon Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga menilai, indeks reformasi hukum menjadi indikator penting untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sosial.
Oleh karena itu, mereka berkomitmen untuk mengembangkan berbagai kebijakan yang mendukung reformasi hukum di Aceh Tengah.
“Langkah-langkah yang akan diambil meliputi penguatan kapasitas lembaga penegak hukum, transparansi dalam penegakan hukum, serta pemberdayaan masyarakat untuk lebih memahami hak dan kewajiban mereka di ranah hukum,” kata Haili Yoga, Kamis 07 November 2024.
Paslon nomor urut 5 ini juga menargetkan peningkatan indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Dalam era digital, integrasi teknologi menjadi kunci untuk mewujudkan pemerintahan yang efektif dan efisien.
Haili Yoga dan Muchsin Hasan berkomitmen untuk memperkuat infrastruktur digital pemerintahan dan memastikan pelayanan yang lebih mudah diakses oleh masyarakat.
“Program SPBE ini diharapkan dapat mempercepat proses birokrasi, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan transparansi di berbagai sektor pelayanan publik,” katanya.
Di bawah kepemimpinan HAMAS, Aceh Tengah diharapkan dapat mencatatkan peningkatan yang signifikan dalam indeks pelayanan publik.
Mereka berfokus pada perbaikan standar pelayanan di berbagai bidang seperti kesehatan, pendidikan, dan administrasi kependudukan.
“Kami ingin memastikan setiap warga mendapatkan pelayanan yang layak dan merata, tanpa terkecuali,” tambahnya.
Keduanya berencana untuk mengoptimalkan sumber daya manusia, memperkuat fasilitas pelayanan publik, dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam proses evaluasi kinerja pelayanan publik.
Terpisah, Calon Wakil Bupati Aceh Tengah mengurai komitmen mereka pada nilai Monitoring Centre for Prevention (MCP).
Keduanya juga menyoroti pentingnya nilai Monitoring Centre for Prevention (MCP) yang digunakan sebagai alat ukur efektivitas pencegahan korupsi di tingkat pemerintah daerah.
Mereka berkomitmen untuk memperbaiki indeks MCP dengan langkah-langkah konkret, seperti transparansi anggaran, pengawasan ketat terhadap pengadaan barang dan jasa, serta pelaporan keuangan yang akurat.
“Kami percaya bahwa pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi adalah pondasi utama untuk mencapai kesejahteraan masyarakat,” kata Muchsin Hasan.
Dengan program tersebut kata Muchsin, keduanya bertekad untuk membawa Aceh Tengah ke arah yang lebih baik.
HAMS yakin, reformasi yang menyeluruh di bidang hukum, tata kelola, pelayanan publik, dan pencegahan korupsi akan membawa dampak positif bagi masa depan Aceh Tengah.
“Program ini bukan hanya janji politik, tetapi sebuah komitmen untuk memberikan perubahan nyata bagi kesejahteraan seluruh masyarakat Aceh Tengah,” demikian kata Muchsin Hasan.
[ ARINOS ]