ADVERTISEMENT

PMI Bener Meriah Redam Kepanikan Warga Lewat Layanan Komunikasi Keluarga

HARIE.ID | REDELONG — Di tengah gelapnya listrik yang padam, jalan-jalan yang terputus, serta kabar buruk yang terus berdatangan usai bencana besar melanda Aceh, Markas PMI Bener Meriah menjadi satu-satunya tempat di mana harapan warga kembali menyala.

Sejak 1 Desember 2025, PMI Bener Meriah bersama PMI Aceh resmi membuka layanan RFL (Restoring Family Links) layanan untuk membantu warga menghubungi keluarga yang terpisah akibat bencana.

Sejak pagi, puluhan hingga ratusan warga tampak mendatangi markas PMI. Ada yang datang dengan wajah pucat menahan cemas, ada pula yang menangis lega setelah berhasil tersambung dengan keluarganya di luar daerah.

BACA JUGA

Ketua PMI Bener Meriah, dr. Jawahir Syahputra, M.K.M, mengatakan, layanan RFL ini menjadi kebutuhan mendesak masyarakat di tengah lumpuhnya komunikasi sejak bencana melanda hampir seluruh wilayah Aceh.

“Tujuan utama layanan RFL adalah memulihkan hubungan keluarga yang terpisah akibat bencana. Banyak warga yang tak bisa menghubungi anak, orang tua, maupun kerabatnya karena listrik padam dan jaringan hilang,” ujar dr. Jawahir, Selasa 02 Desember 2025.

Menurut dr. Jawahir, kelompok yang paling banyak datang adalah para orang tua. Mereka ingin memastikan kondisi anak-anak yang sedang menimba ilmu di berbagai pesantren dan universitas di Aceh.

Seorang ibu bahkan mengaku sudah dua hari tidak tidur. Tangannya gemetar ketika relawan PMI membantunya menghubungi nomor anaknya yang kuliah di Banda Aceh. Sesaat setelah terdengar suara di seberang, wanita itu langsung tersedu, membuat suasana markas PMI ikut haru.

Hampir seluruh masyarakat Bener Meriah hidup dalam ketidakpastian. Akses jalan terputus di banyak titik, banjir dan longsor merusak rumah warga hingga fasilitas pendidikan. Laporan adanya korban meninggal dan hilang membuat banyak orang panik dan takut akan kabar terburuk.

Dalam situasi seperti itu, informasi sekecil apa pun menjadi sangat berharga dan layanan RFL hadir untuk menjembatani.

PMI melakukan pendataan setiap warga yang datang, dengan konsep dua kategori: “Menyampaikan Berita Selamat” dan “Mencari”. Data tersebut kemudian disalurkan untuk membantu menghubungkan pihak keluarga dengan cepat dan tepat.

Sebelumnya, satu-satunya lokasi yang memiliki jaringan komunikasi hanya berada di Sekretariat Pemkab Bener Meriah. Akibatnya, ribuan warga harus berdesakan dan mengantri panjang untuk sekadar menghubungi keluarga.

Melihat kondisi ini, PMI Bener Meriah langsung berkoordinasi dengan PMI Provinsi Aceh dan PMI Pusat untuk membuka layanan RFL tambahan.

“Atas dasar kebutuhan mendesak itu, layanan ini akhirnya bisa kita jalankan. Harapan kami, warga tidak lagi harus berdesakan untuk sekadar memastikan kabar keluarga,” pungkas dr. Jawahir.

Laporan | Karmiadi 

BERITA TERKAIT