Harie.Id, Takengon | Pengadaan induk kuda unggul lewat Pokok Pikiran (Pokir) sejumlah Anggota DPRK Aceh Tengah ramai diperbincangkan di Media Sosial (Medsos).
Pengguna Media Sosial memberi respon negatif atas pengadaan kuda itu. Dituding tidak bersinggungan langsung dengan nasib rakyat, utamanya di daerah pemilihan asal.
“Kalau beli kuda, itu atas nama masyarakat, kuda nya itu diberikan sama siapa, jangan nanti kuda nya jadi milik sendiri,” tulis pemilik akun @rasidah6509 dikutip Harie, Kamis 20 Juli 2023.
Terpisah, cuitan lain yang menanggapi pengadaan kuda unggul oleh sejumlah anggota DPRK itu dinilai belum memberi solusi atas kebutuhan masyarakat saat ini.
“Hanya mementingkan diri sendiri, kedepan bisa menjadi badan usaha, tidak memikirkan kondisi lingkungan rakyat, makannya sering – sering turun ke lapangan pak. Penerang jalan minim, jalan banyak yang berlobang,” kata pemilik akun @sahidi2005.
Anggota DPRK yang dimaksud adalah Muhammad Syahrul Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Salman dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Pengadaan kuda unggul itu bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) tahun 2023.
Dalam dokumen Pokir yang diterima Harie, Muhammad Syahrul menganggarkan sebesar Rp200 juta untuk pengadaan dua induk kuda unggul dibawah dinas Pertanian.
Sedangkan Salman lewat Pokirnya menganggarkan pengadaan calon induk kuda sebesar Rp100 juta.
Penulis | Arinos