Pemilihan Win Ipak Aceh Tengah, Menjaga Warisan Budaya di Tengah Arus Globalisasi

HAIRE.ID, TAKENGON | Ajang Pemilihan Win Ipak Aceh Tengah bukak hanya sekadar kontes kecantikan dan ketampanan, ajang ini memiliki makna mendalam sebagai wujud nyata pelestarian warisan leluhur, khususnya budaya Gayo.

Di tengah gempuran pengaruh budaya asing, generasi muda Aceh Tengah dituntut untuk tidak hanya mencintai tetapi juga memperkenalkan kekayaan budaya Gayo kepada dunia.

Pj Bupati Aceh Tengah, Subhandhy menyebut, acara itu memfokuskan pada kecerdasan, kepedulian sosial, dan pengetahuan tentang adat istiadat Gayo.

BACA JUGA

Para peserta yang terpilih sebagai Win Ipak kata dia, diharapkan mampu menjadi duta budaya yang mengharumkan nama Aceh Tengah di tingkat regional, nasional, hingga internasional.

“Kalian tidak hanya menjadi simbol keindahan fisik, tetapi juga ikon intelektual dan kebanggaan daerah, mencerminkan kekayaan nilai-nilai luhur Gayo di panggung global,” kat Subhandhy, Senin 21 Oktober 2024 malam.

Katanya, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah tidak pernah surut dalam mendukung inisiatif yang memajukan kebudayaan dan pariwisata.

Ia mengapresiasi setinggi-tingginya kepada panitia dan seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan ajang ini.

“Ini bukan sekadar kompetisi, tetapi wujud nyata upaya bersama menjaga dan mempromosikan kekayaan daerah kita. Aceh Tengah, dengan keindahan alam seperti Danau Laut Tawar dan kekayaan budaya Gayo, harus terus dipromosikan,” katanya.

Dalam era di mana modernisasi dan globalisasi semakin mempengaruhi kehidupan, acara seperti Pemilihan Win Ipak menjadi penting untuk memperkuat identitas lokal.

“Pemerintah berkomitmen menjadikan kebudayaan sebagai salah satu kekuatan dalam menarik wisatawan, dengan harapan Aceh Tengah semakin dikenal tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di mancanegara,” tuturnya.

Kepada para finalis, Subhandhy berharap menjadi panutan, simbol kebanggaan, dan duta yang tak hanya mempromosikan budaya, tetapi juga menanamkan kecintaan terhadap tanah air kepada generasi berikutnya.

“Menang atau kalah adalah hal biasa dalam sebuah kompetisi, tetapi tugas sebenarnya dimulai setelah itu, bagaimana kalian bisa terus mencintai, menjaga, dan mempromosikan budaya kita,” ujarnya.

Win Ipak yang terpilih memiliki tanggung jawab besar sebagai ikon budaya Gayo, dengan harapan, mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan tanpa melupakan akar tradisi yang harus selalu dijaga.

“Dengan semangat yang tak pernah surut, melalui ajang ini, budaya lokal masih dan akan selalu menjadi kebanggaan yang layak ditampilkan di panggung dunia,” demikian kata Subhandhy.

Diketahui, penetapan duta wisata atau Win Ipak Aceh Tengah itu berlangsung meriah di Gedung Olah Seni (GOS) Takengon.

[ ARINOS ]

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI