HARIE.ID, TAKENGON | Setelah berakhirnya masa jabatan Ketua Pordasi Aceh Tengah, Juhaidi SH, atau kerap disapa Cik Didi, organisasi berkuda ini seakan kehilangan arah.
Ditaksir satu tahun lamanya, penghobi dan pemilik kuda di Kabupaten berhawa sejuk itu merasakan kekosongan yang begitu dalam, bagaikan kuda yang ditinggal pemiliknya tanpa pelatih.
Dani Hairu Syahra, mantan Humas Pordasi Aceh Tengah, menyebut, para penghobi kuda kini merasa seperti anak yatim piatu yang tak punya orang tua untuk berdiskusi soal agenda pacuan yang akan digelar di Kabupaten Bener Meriah .
Agen penting ini akan di helat pada Desember 2024 mendatang.
Meski Pengprov Pordasi Aceh telah membuka pendaftaran untuk calon Ketua, hingga saat ini tak satu pun figur yang muncul untuk mengambil alih tongkat kepemimpinan ini.
“Kami berharap ada sosok yang bersedia maju, yang tegas dan transparan, yang bisa mengayomi pemilik joki dan para penggemar kuda lainnya,” kata Dani kepada Harie.id, Senin 25 November 2024.
“Pordasi butuh pemimpin yang tak hanya bisa mengeluarkan kata-kata manis, tapi juga siap membawa organisasi ini kembali ke jalur yang benar,” timpalnya.
Penghobi dan pemilik kuda berharap agar proses Musda atau Muscab Pordasi Aceh Tengah bisa segera dilaksanakan.
Namun, apakah ada yang berani tampil? Kita tunggu saja, mungkin yang muncul bukan hanya kuda pacuan, tapi juga calon ketua yang siap mengemban tanggung jawab besar.
[ ARINOS ]