Harie.Id, Redelong : Beruang madu yang masuk ke pemukiman warga di kampung Jungke, kecamatan Permata Bener Meriah, menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat setempat. Hewan ini merusak rumah dan memangsa ayam ternak warga.
Warga setempat melaporkan bahwa beruang madu tersebut telah berkeliaran selama seminggu di pemukiman mereka. Hal ini membuat masyarakat takut, terutama untuk keselamatan anak-anak mereka.
Warga meminta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) segera turun tangan untuk menangkap beruang tersebut. Namun, warga juga sadar bahwa hewan ini termasuk dalam hewan yang dilindungi, sehingga mereka enggan mengambil tindakan sendiri.
Menanggapi permintaan warga, pihak Polsek Kecamatan Permata, Bener Meriah dan Petugas Resort Konservasi Wilayah 7 Aceh Tengah BKSDA Aceh, telah melakukan pencarian beruang tersebut pada tanggal 27 April 2023. Mereka melakukan pengecekan rumah-rumah yang terkena dampak serangan beruang.
Kapolsek Permata, Iptu Taufik Kurniawan, menjelaskan bahwa pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Reje Kampung, Banta Kampung, Bhabinkamtibmas, serta Bhabinsa.
“Terus melakukan pengecekan dan memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak melakukan perburuan atau menjerat satwa tersebut”jelasnya.
Sementara itu, Kepala BKSDA Aceh, Gunawan Azla, menyebutkan bahwa pihaknya terus memantau situasi di lapangan.
“Terus kita Pantau dan sosialisasi kepada masyarakat dan menggunakan mercon untuk mengusir hewan tersebut. Tim terdiri dari petugas resort, Babinsa, BKSDA, dan masyarakat yang turut membantu dalam pemantauan”ujarnya.
Perlu diketahui bahwa beruang madu (Helarctos malayanus) termasuk dalam hewan yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Namun, belakangan ini, hewan ini sering memasuki pemukiman warga, terutama di pemukiman yang berdekatan dengan hutan. Hal ini diduga disebabkan oleh kerusakan habitat yang menjadi semakin parah.
BKSDA Aceh akan terus memantau situasi di kampung Jungke, dan masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati dalam beraktivitas di perkebunan. | Harie