Pemkab Gelontorkan Hampir Rp11 Miliar Dana DAK Bener Meriah untuk Perbaiki Jalan Buntu

38
SHARES
213
VIEWS

Harie.Id, Redelong | Anggaran yang sangat fantastis digelontorkan Pemerintah untuk pembangunan jalan Blang Paku – Panteraya, Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah, hampir mencapai Rp11 Miliar.

Namun, anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dikelola Pemkab Bener Meriah tahun 2023 itu digunakan untuk perbaikan jalan buntu.

Dalam list yang dikantongi Harie, total anggaran penanganan Long Segment (pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, peningkatan/rekonstruksi) Blang Paku – Pante Raya (DAK Fisik) sebesar Rp.10.999.999.960,00.

BACA JUGA

Dalam list LPSE Bener Meriah, proses pelelangan proyek ini diikuti sebanyak 22 perusahaan, dibuat pada 25 Februari 2023 lalu. Namun, CV Anugerah Alam berhasil menerima bintang, perusahaan ini berhasil mengantongi seluruh persyaratan yang diwajibkan.

Kegiatan yang diharap dapat mempermudah akses masyarakat dalam meningkatkan perekonomian mereka justru berbanding terbalik, jalan tersebut buntu, sehingga terkesan dibangun untuk jalan perkebunan semata.

Kegiatan dibawah naungan Pemkab Bener Meriah melalui Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) tahun anggaran 2023 itu mendapat sorotan dari masyarakat.

Perbaikan dan peningkatan kualitas Jalan Blang – Paku Pante raya itu menui banyak pertanyaan – pertanyaan di kalangan masyarakat

“Jalan nya buntu, tapi anggaran yang digelontorkan sangat fantastis,” kata salah satu masyarakat, Antoni kepada Harie, Sabtu 17 Juni 2023.

Seharusnya kata Antoni, Pemkab Bener Meriah melalui dinas terkait terlebih dahulu berdiskusi dengan masyarakat sebelum dilakukan pembangunan jalan tersebut.

“Seharusnya begitu, meski ada selentingan warga menolak melepaskan tanah mereka untuk pembangunan jalan ini,” kata Antoni.

Polemik yang beredar itu tentu harus dicarikan solusi oleh Pemkab dengan upaya persuasif tidak mengedepankan ego masing-masing.

“Kami yakin, masyarakat pasti setuju dengan pembangunan jalan ini, karena muaranya akan mempermudah akses mereka dalam mengangkut hasil perekonomian. Pihak terkait seharusnya duduk dulu dan beri solusi,” kata Antoni.

“Kalau sudah begini, apa mau dikata, pembangunan jalan buntu, siapa yang di sejahterakan, apakah pemilik kebun,” timpalnya.

Dengan kondisi saat ini, ia menyebut masih banyak ruas jalan yang butuh perhatian Pemkab, mengingat jalan rusak itu adalah akses utama masyarakat melakukan aktifitas.

“Kami tegaskan kepada pelaksana kegiatan, jangan main-main, ini uang rakyat, jangan hanya memikirkan keuntungan, utamakan kualitas pekerjaan, sesuai dengan aturan. Kami akan pantau pekerjaan ini, uang yang digelontorkan bersumber dari keringat rakyat,” demikian Antoni. | Erwin

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI