Masih Tertahan di Depan Kampus, Alumni IAIN Takengon Meradang

21
SHARES
119
VIEWS

Harie.Id, Takengon | Ratusan mahasiswa Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Takengon masih tertahan di depan pintu gerbang DPRK Aceh Tengah.

Sempat terlihat aksi saling dorong antara mahasiswa dengan pihak Kepolisian.

Melihat kondisi ini, alumnus IAIN Takengon, Badri Linge geram, ia meminta Kapolres Aceh Tengah berbicara langsung didepan ratusan mahasiswa yang menuntut perkuliahan di pindahkan ke kota, lantaran, kampus di Silihnara berdekatan dengan sampah.

BACA JUGA

“Ada apa ini, kenapa kami tidak diijinkan berorasi di gedung DPRK Aceh Tengah kami tidak anarkis pak Polisi,” kata Badri Linge, Senin 04 September 2023.

Bahkan, ia menilai, keputusan pihak kepolisian menciderai hak berpendapat di depan umum. Apalagi menyampaikan keluhan itu kepada wakil rakyat yang memiliki orientasi mendengar keluhan rakyat.

“Kami bukan anak ayam, disuruh ini disuruh itu, kami hanya menyampaikan pendapat untuk kesejahteraan mahasiswa IAIN,” kata Badri dengan nada geram.

Apalagi dalam aksi demo itu dihadiri oleh barisan para Rektor dan wakil rektor serta sejumlah dosen di kampus berlambangkan Gajah Putih itu.

“Kami tidak anarkis pak Polisi, mohon ijinkan kami menyampaikan pendapat ke wakil rakyat kami,” demikian Badri berharap tak ada pilih kasih.

Diketahui ratusan mahasiswa dari semua jurusan ini menuntut perkuliahan di kampus Genting Gerbang, Kecamatan Silihnara dipindahkan ke kota.

“Kami tidak ingin kuliah di Genting, kami setip hari mencium bau busuk sampah, bagaimana kami bisa cerdas berdampingan dengan lalat,” kata salah satu peserta aksi melalui pengeras suara nya.

Poster bertuliskan penolakan kuliah di kampus Genting pun banyak di tuliskan, seperti “keluarkan kami dari tempat sampah”.

“Kukira tanah negara, ternyata tanah sengketa,” tulis salah satu mahasiswa lewat karton yang di bawa saat aksi demo.

Poster nyeleneh pun bermunculan, seperti, “cukup kekasihku yang jauh, kampusku jangan”.

“Jangan buang sampah disini, kecuali duit”, tulis salah satu mahasiswi lainya.

Lain lagi, “Kami butuh revolusi bukan polisi”. Poster ini merupakan pengharapan ratusan mahasiswa untuk pindah proses perkuliahan ke Kota Takengon. Lantaran, IAIN memiliki sejumlah fasilitas yang tidak ditempati.

“Ada ujung Gergung, fasilitas ada, tinggal di revitalisasi, untuk apa dibangun kalau tidak ditempati,” kata seorang mahasiswa.

Sebelum ke gedung DPRK Aceh Tengah, mahasiswa dengan almamater lengkap ini berorasi di gedung induk IAIN Takengon.

Mereka meminta Rektor IAIN zulkarnain beserta Wakil Rektor untuk ikut membersamai pergerakan penolakan kuliah di Kampus Genting Gerbang, Silihnara.

Hingga berita ini ditayangkan, ratusan peserta aksi ini masih bertahan di depan pintu gerbang DPRK Aceh Tengah. Mereka belum diijinkan untuk masuk ke halaman gedung wakil rakyat itu.

Penulis | Arinos

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI