HARIE.ID, TAKENGON | Penulis buku “Totor” dalam masyarakat Gayo, Bentara Linge, bagikan hasil karyanya ke pihak sekolah SMA Negeri I Takengon.
Apalagi pria kelahiran 22 April 1967 itu adalah salah satu alumnus di sekolah tersebut pada tahun 1986 silam.
Karya yang diterbitkan Mahara Publishing tahun 2023 itu diterima langsung oleh bidang perpustakaan di SMAN I Takengon.
Pria dengan julukan Bentara Linge, S.Pd, CPM ini berharap, buku tersebut menjadi khazanah memperkaya ilmu tentang “totor” atau interaksi bertutur di sekolah.
“Sudah kami serahkan, ini menjadi tanggung jawab kami untuk menjelaskan kembali kepada generasi milenial saat ini, supaya tidak terancam dilupakan,” kata Bentara Linge kepada Harie.Id, Selasa 10 Oktober 2023.
Dalam buku itu, Bentara menitirkan tentang pengertian tutur, pengelompokkan tutur, serta sebab-sebab perubahan tutur dan penambahannya.
“Selain tutur, ada juga tentang mengguwe (perhitungan penanggalan untuk menentukan hari baik) serta maksud dan tujuan 45 pasal Nenggeri Linge,” katanya.
Buku itu berhasil ia susun selama enam bulan ke belakang, bahan tersebut diinput berdasarkan penuturan narasumber berdomisili di Kecamatan Linge,
“Selebihnya di seputaran Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Gayo Lues,” ujarnya.
Memahami tutur kata dia merupakan suatu keharusan. Ia menyebut, sangat disayangkan jika anak muda hampir tidak mengetahui macam-macam tutur Gayo yang begitu banyak dan berbagai pengelompokannya.
“Tentu, dengan maksud dan tujuan yang berlainan, baik dalam penggunaan maupun penempatannya, untuk itu, mari kita pahami dan lestarikan,” ajak Bentara Linge.
Penulis | Arinos