Bahas Polemik UGP di Pendopo, Dua Mantan Bupati Hadir, Ini Hasilnya

159
SHARES
884
VIEWS

Ada tiga poin yang disepakati bersama untuk menjadi rekomendasi, demi memulihkan nama Universitas Gajah Putih ke depan.

HARIE.ID, TAKENGON | Polemik kampus Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon terus bergulir, kini dibahas di Pendopo Bupati, turut dihadiri dua mantan Bupati, Shabela Abubakar dan Nasaruddin.

Rapat pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Pj Bupati Aceh Tengah, Teuku Mirzuan, hadir pihak Yayasan UGP, Ketua pembina, Mustafa Ali dan Abdiansyah Linge dan Vanantian Sagara.

BACA JUGA

Dari Pemkab dihadiri oleh Asisten 1, Mursyd, Kepala Bappeda, Amir Hamzah, Kepala BPKK, Arslan, Kabag Hukum, Abshar, Ketua MPD, Zulfikar Fikri,

Hal ikhwal asal mula terjadinya polemik itu diutarakan dalam forum tersebut, serta mencuat bagaimana sejarah hingga kronologis terbentuknya Yayasan UGP Takengon dan adanya Universitas.

Para peserta yang hadir itu sangat menyayangkan kisruh yang terjadi saat ini di tubuh UGP Takengon.

Mengurai masalah itu, poin yang disepakati dalam pertemuan tersebut adalah, Yayasan dikembalikan kepada masyarakat, artinya struktur yayasan akan di rombak.

Sebanyak 5 orang akan ditunjuk oleh Bupati Aceh Tengah melalui rekomendasi Pemda.

“Bupati sudah menunjuk 5 orang tim untuk menentukan siapa  orang yang akan ditunjuk menjadi pembina,” kata Abshar menjawab HARIE, Kamis 19 Oktober 2023.

Lima nama yang ditunjuk Pj Bupati itu adalah Asisten I, Mursyd, Amir Hamzah, Arslan, Zulfikar Fikri dan Abshar.

“Jadi, dari 6 orang pembina yang ada sekarang akan di tambah 7 orang lagi yang di rekomendasikan dari unsur Pemda. Pembina baru akan menentukan siapa jadi pengurus dan pengawas yayasan ke depan,” kata Abshar.

Poin yang kedua yaitu, Yayasan UGP Takengon segera menunjuk Plt. Rektor untuk menutupi kekosongan pimpinan di UGP. Poin ini diharap telah terwujud pada Jum’at besok.

Civitas akademika UGP Takengon diharap bersama-sama memulihkan citra UGP demi kemajuan bersama yang ujungnya UGP memenuhi syarat untuk dinegerikan.

Dalam pertemuan itu juga turut dibahas aksi saling lapor di Kepolisian Resort Aceh Tengah, seperti dosen melaporkan rektor, rektor melaporkan oknum mahasiswa, ketua pembina yayasan UGP melaporkan oknum dosen.

“Pemda dalam hal ini, Pj Bupati mendorong untuk dilakukan upaya damai atas pengaduan terhadap mahasiswa dan dosen,” demikian Abshar.

Penulis | Arinos

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI