HARIE.ID, TAKENGON | Gelombang dukungan mengalir dari kelompok pemancing Aceh Tengah dan masyarakat Kemili, Bebesen terhadap langkah tegas Pemerintah yang tengah menggencarkan penertiban alat tangkap ikan jenis Cangkul Padang dan Cangkul Dedem di Danau Lut Tawar.
Keputusan membongkar dua jenis alat tangkap yang selama ini dinilai merusak ekosistem dan mengancam keberadaan ikan endemik itu, disebut sebagai bentuk cinta nyata terhadap Danau Lut Tawar, danau kebanggaan masyarakat Gayo.
“Kami sangat mendukung penertiban Cangkul Padang dan Cangkul Dedem yang dilakukan Bapak Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah. Ini semua demi berfungsinya kembali Danau Lut Tawar seperti dulu. Bagaimana, setuju?” seru Semperne, salah satu masyarakat mengaku sebagai kelompok pemancing, yang disambut sorakan setuju dari warga lainnya.
Langkah berani ini tak datang tanpa tantangan, lantaran sejumlah pemilik Cangkul Padang dan Cangkul Dedem sempat menyuarakan penolakan, dengan alasan alat tersebut menjadi sumber penghasilan mereka.
Namun Pemkab Aceh Tengah tak tinggal diam. Melalui pendekatan persuasif, sosialisasi, dan keterlibatan tokoh masyarakat, upaya menggugah kesadaran terus dilakukan.
“Kami tidak ingin Danau Lut Tawar hanya tinggal cerita. Penertiban ini bukan untuk menyusahkan, melainkan menyelamatkan. Kalau danau rusak, semua pihak rugi,” kata Semperne.
Pemkab Aceh Tengah sendiri sudah menurunkan tim terpadu yang melibatkan Satpol PP, Dinas Perikanan, hingga TNI-Polri demi memastikan penertiban berjalan aman, tertib, dan menyeluruh.
Penolakan yang dilakukan pihak mengaku pemancing ini dilakukan menggunakan pengeras suara dan didampingi sejumlah warga lainnya.
| ARINOS