HARIE.ID | TAKENGON — Ribuan warga Aceh Tengah memadati halaman Kantor Bupati, Senin 1 Desember 2025.
Mereka datang bukan untuk mengurus administrasi, melainkan mencari akses internet setelah jaringan telekomunikasi lumpuh total pascabencana alam yang melanda wilayah tersebut.
Suasana haru terlihat di setiap sudut. Banyak warga yang berdesakan hanya untuk mendapat sinyal wifi darurat yang dipasang Pemerintah Daerah (Diskominfo).
Tangis, kepanikan, dan kerinduan menjadi satu dalam antrean panjang yang seolah tak berujung.
Salah satu warga, Abadi, yang datang dari Mongal, Kecamatan Bebesen, mengaku rela berjalan kaki beberapa kilometer demi bisa menghubungi keluarga di perantauan.
“Anak saya di rantau, Pak. Saya hanya ingin memberi kabar bahwa kami sehat-sehat di sini. Jaringan putus semua, hanya ini harapan kami,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Hal serupa disampaikan Sarifah, warga lainnya. Ia mengaku sudah dua hari tak bisa memberi kabar pada anaknya yang bekerja di luar daerah.
“Kami cemas, anak saya juga pasti cemas. Saya hanya ingin bilang kami selamat,” ujarnya lirih.
Di tengah kerumunan, beberapa warga terlihat terisak, tak mampu menahan emosi saat akhirnya bisa tersambung via WhatsApp call dengan keluarga masing-masing.
Sejumlah warga lainnya bahkan harus mengangkat handphone karena ingin menemukan titik akses internet.
Salah seorang ibu rumah tangga menangis sambil memegang telepon genggam, mengabarkan bahwa kebutuhan pokok di Aceh Tengah mulai menipis, mulai dari beras, air mineral, hingga BBM.
Banyak warga kini sepenuhnya bergantung pada bantuan pemerintah.
Laporan | Karmiadi
