Harie.Id, Takengon | DPRK Aceh Tengah diselimuti luka mendalam, pasalnya sosok politisi santun dari Partai Amanat Nasional (PAN) di Kabupaten tersebut, Salman ST berpulang ke pangkuan ilahi.
Ia menghembuskan nafas terakhir nya di RSUD Datu Beru Takengon pada Kamis 15 September 2023 sekira pukul 17.30 WIB.
Duka ini tak terkecuali dialami oleh Ketua DPRK Aceh Tengah, Arwin Mega. Apalagi dua tahun terakhir, Salman ST kerap bersama selaku rekan kerja nya di Komisi D.
Di mata Arwin Mega, Salman adalah politisi santun, tegas dan lugas selama menjalankan tugas nya sebagai wakil rakyat di DPRK.
“Jika ada yang prinsipil, almarhum tak pernah menunda – nunda, hari itu juga harus ia selesaikan,” kata Arwin Mega kepada Harie.Id, Sabtu 16 September 2023.
Menghindari terjadinya konflik dalam mengambil keputusan secara lembaga, Arwin Mega menyebut, Salman selalu berkoordinasi dengan nya selaku Pimpinan DPRK sebelum keputusan itu di buat.
“Dua tahun terakhir, sebelum almarhum menghembuskan nafasnya, kami selalu bersama, tentu banyak hal yang kami lewati, kalau urusan prinsipil, ia selalu berkoordinasi,” katanya.
Almarhum kekeh dengan prinsipnya, meski berisiko, jika tidak maka tetap tidak, konsisten ini tidak pernah berubah, meski sama siapapun,” timpal nya.
Kabar duka tersebut diterima Arwin Mega saat tengah berada di Ibu Kota, Jakarta. Ia terkejut sahabat nya itu di panggil sang ilahi.
“Kami pun terkejut mendengar kabar duka ini, saya pun langsung bergegas untuk memilih pulang ke Takengon dan meninggalkan kegiatan di ibu kota,” kata Arwin Mega.
Ia bersama istri setibanya di Takengon langsung mendatangi rumah duka dan peristirahatan terakhir nya bersama istri Juniara Fitriani di Kampung, Bies Penentanan, Kecamatan Bies.
Mereka diterima langsung oleh istri almarhum Sutriana dan ketiga anak nya. Arwin Mega langsung menyampaikan bela sungkawa dan menyampaikan permohonan maaf tak mengikuti fardhu kifayah almarhum, lantaran baru tiba dari Jakarta.
Tangis haru istri Almarhum tak terbendung ketika menceritakan detik – detik kepergian suaminya.
Namun, Arwin Mega berharap keluarga mengikhlaskan dan merelakan kepergian almarhum, keluarga diharap bangkit dan tegar menghadapi cobaan yang diberikan oleh yang maha kuasa.
Politisi Partai PDI Perjuangan ini juga menceritakan perjalanan mereka dengan almarhum saat di Jakarta.
Waktu itu kata Arwin Mega, almarhum sempat mengeluh sakit asam urat dan sakit pinggang. Terkadang harus dipapah ketika berjalan jauh.
“Ada disampaikan, bahkan, saat itu kami mencari alternatif untuk berobat dan cek fisik, namun, ia tetap merasa sehat meski kondisi tubuhnya sedang sakit,” ujarnya.
Saat itu mereka bertiga di Jakarta bersama Eka Saputra, bahkan, politisi Partai Gerindra itu kerap memapah almarhum berjalan kaki lantaran mengeluh sakit pinggang.
Saat Salman mengeluh sakit di Jakarta, Eka dan Arwin Mega mengambil inisiatif untuk tidak kembali terlebih dahulu ke Takengon. Melainkan melakukan cek fisik terhadap kondisi kesehatan almarhum.
Hasil lab merinci asam urat dan sakit pinggang atau pergeseran sedikit di tulang ekor. Bahkan, sempat dilakukan terapi saat itu.
Wacana saat itu juga terbesit akan dilakukan pengobatan ke Penang, Malaysia. Namun, wacana itu batal, lantaran kondisi kesehatan almarhum berlangsung normal.
Ketiga nya saat itu terbang ke Jakarta dalam rangka mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) anggota DPRK Aceh Tengah.
Saat itu almarhum bersikukuh untuk ikut, meski dalam kondisi sakit saat berjalan, ia tetap ingin mengikuti.
“Ada hasil ronsen nya, asam urat dan pergeseran sedikit di tulang belakang, namun, setelah terapi dan minum obat sembuh, sehingga wacana ke Penang, Malaysia pun batal,” kata Eka Saputra menceritakan kenangan saat di Jakarta.
Di mata Eka, sosok almarhum telah menjadi abang kandung nya sendiri di lembaga itu. Menjadi sandaran cerita dan tempat untuk mengeluh sekaligus menjadi tempat untuk berkoordinasi.
“Kami seperti merasa kehilangan abang kandung kami sendiri, almarhum menjadi tumpuan selama bertugas,” kenang Eka.
Diketahui, Salman ST hampir dua periode mengemban amanah di gedung DPRK Aceh Tengah, banyak program dan torehan prestasi yang telah diraih.
Apalagi sebagai ketua Komisi D, menangani bidang pendidikan, ekonomi dan kesehatan. Berkaitan langsung dengan masyarakat luas.
“Selamat jalan sahabat, sosok mu akan selalu dikenang, sakit mu kini telah hilang. Semoga keluarga diberi ketabahan dalam menghadapi cobaan ini,” demikian Arwin Mega.
Penulis | Arinos