Aksi Saling Lapor Polisi di Tubuh UGP Diharap Islah

62
SHARES
344
VIEWS

HARIE.ID, TAKENGON | Aksi saling lapor ke Polisi, dalam hal ini Kepolisian Resort Aceh Tengah diharap berkahir dengan kepala dingin yaitu “Islah”.

Semua pihak yang terlibat dalam pelaporan ini diharap menyelesaikan perkara tersebut lewat kearifan lokal yang dijunjung tinggi di Kabupaten berhawa sejuk itu.

Pelaporan yang dilayangkan ke Polisi saat ini masih didalami, pelaporan perdana yang dilayangkan Forum Dosen UGP Takengon yaitu dugaan korupsi anggaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Aceh Caroeng pada tahun 2021 dan tahun 2022.

BACA JUGA

Pelaporan ini mencuat ketika kisruh dirumahkan nya sebanyak 26 dosen dan 4 staf lantaran kondisi keuangan kampus disebut tengah dalam kondisi defisit dan rasio antara dosen dan mahasiswa tak sebanding, sehingga keputusan itu diambil.

Tak lama berselang, audiensi di lakukan dengan mahasiswa, pertemuan itu diputuskan saat Pj Bupati Teuku Mirzuan menyambangi kampus berlambangkan Gajah Putih itu.

Bahkan, Pemda membuka pintu untuk berdiskusi pada Rabu 18 Oktober 2023 berdasarkan keputusan Rektor UGP Elliyin saat itu.

Namun, Pada Jum’at saat audiensi dengan Yayasan, dosen dan Mahasiswa berakhir ricuh lantaran Rektor Elliyin meninggalkan forum.

Rektor meninggalkan forum lantaran telah menerima surat panggilan sebagai saksi atas kasus dugaan korupsi dana KIP dan Aceh Caroeng. Sehingga pertemuan itu dianggap tak lagi penting dibahas.

Atas insiden ricuh itupun, Rektor Elliyin saat itu melaporkan  kejadian dugaan pemukulan terhadap dirinya oleh oknum mahasiswa, bahkan ada dugaan bogem itu datang dari oknum non mahasiswa.

Begitupun dengan Ketua Yayasan UGP Takengon, Mustafa Ali, ia. Melaporkan sejumlah dosen UGP terkait intimidasi dan merasa tertekan saat meneken surat pemberhentian Rektor UGP dan dua Wakil Rektor.

Semua pihak saat ini berharap UGP Takengon kembali normal, dosen kembali mengajar, mahasiswa kembali belajar, namun, carut – marut itu membuat tubuh UGP redup.

Apalagi, polemik itu sudah didengar dua mantan Bupati Aceh Tengah, antara lain, Nasaruddin, selama 12 tahun memimpin Aceh Tengah, tentu terkait UGP Takengon bukan lagi hal baru.

Apalagi Shabela Abubakar, dalam kepimpinan nya, ia getol membicarakan terkait penegerian UGP Takengon. Kini ia mendengar keluh pilu, carut marut dan aksi saling lapor di UGP Takengon.

Berkumpulnya tokoh – tokoh penting ini dalam sebuah forum dan Pj Bupati Aceh Tengah serta pihak Yayasan tentu telah menemukan titik terang dan langkah yang harus diambil untuk menyelamatkan UGP.

Semua pihak pada malam itu berharap, Dosen, Mantan Rektor, Yayasan dan Mahasiswa “sejuk” menempuh jalur perdamaian.

“Semua mendorong untuk dilakukan upaya damai atas pengaduan terhadap mahasiswa dan dosen,” kata Abshar mengatakan kesimpulan pertemuan di Pendopo, Rabu 18 Oktober 2023 malam.

Penulis | Arinos

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI