Bantah Demo di UGP Takengon Ditunggangi, Mahasiswa Boikot Ruangan Rektor

22
SHARES
122
VIEWS


HARIE.ID, TAKENGON | Aksi demo mahasiswa Universitas Gajah Putih Takengon (UGP) Takengon bantah tudingan – tudingan miring terkait ditunggangi oleh oknum tertentu.

Hal itu dikatakan oleh Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Heru Ramadhan, kata dia, aksi itu murni gerak mahasiswa menuntut kejelasan status Rektor dan status Yayasan.

Mereka tidak ingin, kampus di Blang Bebangka itu mirip dengan kampus Institut Teknologi Medan (ITM), ijin belajar nya dicabut.

“Kami nyatakan, aksi ini murni pergerakan mahasiswa, bukan ditunggangi. Kami tidak ingin UGP ini dicabut ijin belajar nya seperti ITM,” kata Heru, Selasa 28 November 2023.

Seratusan mahasiswa ini hanya menuntut SK pembina dan pengurus yayasan UGP yang valid dan menuntut SK Rektor UGP yang resmi.

“Jika ada yang bilang ditunggangi oleh dosen, alumni, yayasan dan lain – lain itu tidak benar, kami sebut itu hoak,” kata Heru.


Seluruh aliansi Ormawa dan seluruh Mahasiswa UGP itu hanya menuntut kejelasan SK yayasan yang diakui oleh LLDikti Aceh.

“Setelah kami mendengar gambaran dan penjelasan dari pihak pembina dan pengurus yayasan mereka menyebut, rektor terbaru adalah Adnan,” kata nya.

Lalu mahasiswa pun bergerak ke biro rektorat untuk mengosongkan ruangan rektor.

Mereka juga memboikot ruangan rektor hingga hari Kamis, sembari menunggu hasil yang valid dari pembina dan pengurus Yayasan UGP Takengon.

Ruangan Rektor UGP Takengon di boikot mahasiswa, pemboikotan ini sekaligus dengan menggembok dengan rantai ruangan tersebut (Photo/Ist)



“Hemat kami, pembina Yayasan UGP telah mencabut SK rektor Eliyin pada tanggal 16 November lalu, ditanda tangani oleh Abdiansyah Linge selaku pengurus yayasan UGP,” ujarnya.

Lalu kata dia, pada tanggal 17 November 2023 di SK kan rektor baru Adnan dan surat tersebut telah diantar ke L2Dikti Banda Aceh.

Mahasiswa terus menunggu pihak pembina dan pengurus yayasan menyatakan sekaligus mengantar rektor baru ke dalam ruangan rektor,

“Aksi ini belum selesai sampai disini, kami masih menunggu keputusan pembina dan pengurus yayasan sampai dengan hari Kamis esok. Harapan kami pembina dan pengurus dapat menyelesaikan masalah UGP Takengon ini secepatnya, sehingga mahasiswa tidak dikorbankan,” demikian Heru.

BACA JUGA

[ ARINOS ]

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI