Tanpa Apresiasi, Pemkab Aceh Tengah Dituding Abaikan Kontribusi Pegiat Olahraga PON Ke-XXI

19
SHARES
104
VIEWS

HARIE.ID, TAKENGON | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tengah dituding tidak menunjukkan perhatian kepada para pegiat olahraga asal Gayo yang berperan besar dalam menyukseskan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.

Kritik pedas ini datang dari Bahtiar Gayo, seorang wasit catur yang terlibat dalam ajang bergengsi tersebut.

Menurutnya, Pemkab Aceh Tengah tidak hanya abai memberikan apresiasi, bahkan tidak memiliki data terkait jumlah atlet, pelatih, official, dan wasit yang berasal dari Bumi Gayo yang terlibat dalam PON.

BACA JUGA

“Jangankan memberikan apresiasi, sekadar memberi semangat pun tidak ada. Berapa banyak atlet, pelatih, dan wasit dari Gayo yang berkontribusi menyukseskan PON, Pemda Aceh Tengah bahkan tidak punya datanya,” tegas Bahtiar yang juga merupakan wartawan senior, Senin 23 September 2024.

Sebagai wasit catur di PON yang berlangsung di Berastagi, Sumatera Utara, Bahtiar menilai Pemkab seharusnya menunjukkan rasa bangga dan memberikan dukungan moral kepada para pegiat olahraga ini.

Mereka, katanya, adalah duta Gayo yang mengharumkan nama daerah dan layak diapresiasi.

“Setidaknya, ada pesan moral yang dititipkan Pemkab kepada kami yang bertugas, untuk menjaga nama baik Gayo dengan budaya dan etika yang luhur,” lanjutnya.

Bahtiar juga mengungkapkan kekecewaannya saat menanyakan data terkait pegiat olahraga asal Gayo yang terlibat dalam PON kepada salah satu pejabat di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh Tengah.

“Saya tanya salah satu Kabid di Dispora, mereka akui tidak punya data. Ini sungguh ironis,” tambahnya.

Menurutnya, para atlet, pelatih, dan official asal Gayo ini tidak meminta penghargaan berupa materi dari pemerintah daerah.

Yang mereka harapkan hanyalah pengakuan atas kiprah dan perjuangan mereka sebagai anak negeri yang telah sukses berkontribusi di ajang nasional.

“Para pegiat olahraga ini sudah mengukir sejarah. Gayo memiliki banyak putra terbaik yang mampu bersaing di tingkat nasional, tapi pemerintah daerah seolah menutup mata,” ujar Bahtiar dengan nada kecewa.

Ia juga menyoroti bagaimana sikap pemerintah daerah yang tidak menghargai perjuangan pegiat olahraga tersebut mencerminkan ketidakpedulian yang lebih luas.

“Jika pemerintah tidak bisa menghargai warganya yang telah berjuang di tingkat nasional, bagaimana mereka bisa berharap dihormati oleh rakyat?” katanya.

Hingga saat ini, Pemkab Aceh Tengah belum memiliki data lengkap mengenai jumlah pegiat olahraga dari daerahnya yang terlibat dalam PON.

Namun, dikabarkan KONI Aceh Tengah kini tengah mendata mereka yang berperan dalam kesuksesan PON XXI.

Kritik ini seharusnya menjadi bahan refleksi bagi Pemda Aceh Tengah untuk lebih peduli dan memberikan perhatian yang layak kepada warganya yang telah berprestasi di kancah nasional.

[ REL ]

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI