Purnama Kahar Ingatkan HAMAS tentang “Gelumang Pitu”, Ini Maknanya!

HARIE.ID, TAKENGON | Dalam pertemuan dengan kalangan seniman, di Kafe The Rock, Kampung Kemili, Kecamatan Bebesen, Purnama Kahar, seorang seniman Gayo yang juga mantan Ketua Dewan Kesenian Takengon, mengingatkan Haili Yoga dan Muchsin Hasan tentang sebuah pepatah Gayo yang dikenal dengan “Gelumang Pitu” (gelombang tujuh).

Pepatah ini menggambarkan tantangan yang harus dihadapi seorang pemimpin selama masa jabatannya.

“Ini ku sebutkan sebagai pengingat, gelumang pitu, sebuah pepatah yang diwariskan. Setiap pemimpin akan menghadapi tujuh gelombang ujian,” ujar Purnama Kahar dalam bahasa Gayo, membacakan syair khas daerah tersebut, Jum’at 27 September 2024 malam.

BACA JUGA

Kuatas pemimpin baring sahan tengku, Gelumang pitu turah i rasa, ku atan ni jema si mujadi ulu,” begitu lirik yang disampaikan.

Ia menjelaskan, tujuh gelombang tersebut meliputi;

1. Rugi finansial, artinya seorang pemimpin harus siap berkorban materi demi kepentingan orang banyak.

2. Kelelahan, di mana seorang pemimpin akan merasakan keletihan fisik dan mental.

3. Fitnah, yang akan datang dari berbagai pihak.

4. Pengabaian urusan pribadi, karena kepentingan masyarakat harus selalu diutamakan.

5. Caci maki, dari mereka yang tidak puas.

6. Kegelisahan dan keraguan, yang sering menghampiri.

7. Godaan setan, yang berusaha mengarahkan pemimpin ke arah yang salah.

“Si pitu perkara turah i rasa,” tambahnya,” mengingatkan bahwa setiap pemimpin akan merasakan pahitnya tantangan ini.

“Namun, jika seorang pemimpin mampu melewati ketujuh gelombang ini, ia akan selamat dalam memimpin dan berhasil mengarungi perahu kepemimpinannya,” timpal Purnama.

Di hadapan Haili Yoga, Muchsin Hasan, dan para seniman, Purnama Kahar menutup dengan syair yang mengandung pesan mendalam bagi seorang pemimpin:

Mujadi reje olok di sakit merasai pahit lagu empedu, mikiri rakyat wan kampung. Kune kati beruntung kune kati maju,” katanya menggunakan bahasa Gayo kental.

Syair ini menegaskan bahwa seorang pemimpin sejati harus siap menderita demi rakyatnya, memikirkan kesejahteraan mereka, dan berusaha agar Tembuni nya terus maju dan berkembang.

[ REL ]

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI