HARIE.ID, REDELONG | Bank Aceh Syariah Cabang Bener Meriah kembali menjadi sorotan publik setelah dilaporkan mengalami pembobolan kas senilai Rp 2,9 miliar.
Kejadian ini terjadi di tengah penyelesaian kasus sebelumnya, yaitu kredit fiktif yang dilakukan oleh oknum pegawai bank tersebut dengan kerugian mencapai Rp 3 miliar.
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa pembobolan kas ini kembali melibatkan oknum pegawai Bank Aceh sendiri. Menurut sumber terpercaya yang tidak ingin disebutkan namanya, kasus ini sudah diketahui pihak bank sejak beberapa pekan lalu dan sedang dalam proses investigasi.
“Iya, saat ini pihak Bank Aceh sedang melakukan investigasi. Kalau tidak salah, jumlah uang yang dibobol mencapai Rp 2,9 miliar,” ujar sumber ini, Senin 17 Desember 2024.
Ia juga menyebutkan bahwa salah satu pegawai bagian Customer Service (CS) telah dipanggil oleh pihak bank untuk pemeriksaan pada 11 Desember 2024.
“Sebenarnya, setiap kantor Bank Aceh memiliki auditor yang bertugas melakukan pengawasan. Namun, dalam kasus ini, auditor tampaknya tidak menjalankan fungsi kontrol dengan baik, sehingga pembobolan kas tetap terjadi,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank Aceh, Fadhil Ilyas, belum memberikan tanggapan resmi terkait kejadian tersebut .
Wartawan telah mencoba menghubungi Fadhil melalui pesan WhatsApp, namun belum mendapatkan balasan.
Sebelumnya, Bank Aceh Syariah Cabang Bener Meriah juga tersandung kasus kredit fiktif dengan kerugian sekitar Rp 3 miliar. Pelaku, yang juga merupakan oknum pegawai bank, telah ditahan, dan kasusnya saat ini tengah berproses di Kejaksaan Negeri Bener Meriah.
Kasus terbaru ini kembali menimbulkan pertanyaan tentang sistem pengawasan internal di Bank Aceh.
Publik pun menunggu tindakan tegas dari pihak bank untuk mengatasi persoalan ini dan mencegah kejadian serupa terjadi di masa mendatang. | ARINOS
