HARIE.ID, TAKENGON | Aceh Tengah yang dikenal dengan kekayaan adat dan budaya Gayo kini menghadapi tantangan serius akibat arus teknologi dan modernisasi yang semakin pesat.
Dalam kondisi ini, peran Majelis Adat Gayo (MAG) sebagai benteng pelestari nilai-nilai tradisional sangat dibutuhkan untuk menjaga harkat dan martabat budaya Gayo.
Namun, keberadaan dan fungsi MAG kerap dipertanyakan publik karena sulit diakses secara fisik maupun administratif.
Untuk mengatasi hal ini, muncul wacana agar Majelis Adat Gayo berkantor di Gedung Triatlon, pusat kota Takengon.
Pemindahan ini diharapkan mempermudah masyarakat menjangkau lembaga adat tersebut sekaligus menjadikan gedung itu sebagai simbol eksistensi adat Gayo.
Lokasi strategis di pusat kota dinilai ideal untuk memastikan keberadaan MAG semakin dikenal dan dihormati masyarakat luas.
Selama ini, Gedung Triatlon sering menjadi perbincangan publik terkait pemanfaatannya. Ada usulan untuk menjadikannya kantor Satpol PP yang saat ini berkantor di Buntul Kubu.
Namun, banyak pihak menilai lokasi Satpol PP sudah cukup strategis, sehingga tidak perlu dipindahkan. Sebaliknya, Gedung Triatlon dinilai lebih tepat digunakan oleh Majelis Adat Gayo sebagai pusat kegiatan adat dan budaya.
“Masyarakat Gayo perlu tahu di mana Majelis Adat berada, dan gedung ini bisa menjadi ikon budaya yang merepresentasikan nilai-nilai tradisional kita,” kata Badri Linge, Kamis 23 Januari 2025.
Wacana pemindahan instansi lain, seperti Dinas Perhubungan yang kini memiliki ruang kerja terbatas, juga menuai kritik.
Menurut Badri, daripada memindahkan kantor instansi tersebut, seharusnya pemerintah fokus pada perawatan gedung yang ada dan melobi pemerintah pusat untuk menambah aset daerah.
“Kita tidak boleh mempersempit cara berpikir dengan sekadar memindahkan instansi. Solusi jangka panjang harus diutamakan,” katanya.
Dengan ditempatkannya Majelis Adat Gayo di Gedung Triatlon, diharapkan fungsi adat dan budaya Gayo dapat lebih diperkuat. Gedung ini dapat menjadi pusat diskusi adat, hingga penyelesaian sengketa adat yang selama ini menjadi salah satu tugas MAG.
“Sudah saatnya Majelis Adat Gayo mendapatkan perhatian lebih besar, dan mudah di akses,” pungkasnya.
| ARINOS