Pelaku Seni Desak Pemkab Kembalikan Fungsi GOS: “Kami Butuh Panggung, Bukan Sekadar Gedung!”

44
SHARES
242
VIEWS

HARIE.ID, TAKENGON | Suara lantang datang dari pelaku seni di Aceh Tengah. Amna Zalifa Tampeng, seorang advokat sekaligus pegiat seni, mendesak Pemerintah untuk mengembalikan fungsi Gedung Olah Seni (GOS) Takengon sebagai ruang kreasi dan ekspresi seni.

Seruan tersebut disampaikannya dalam forum Musrenbang RPJMD 2025-2029, yang mengusung tema besar “Menata Aceh Tengah sebagai Destinasi Wisata Halal Berkelanjutan, Belangi dan Berdaya Saing.”

“Kami harap fungsi gedung GOS dikembalikan! Gedung itu dibangun untuk seni, bukan sekadar seremoni,” tegas Amna, Rabu 4 Juni 2025.

BACA JUGA

Menurut Amna, GOS dulunya merupakan simbol kebanggaan dan ruang ekspresi bagi seniman lokal, terutama generasi muda yang memiliki potensi besar di bidang seni teater, musik, dan pertunjukan lainnya.

Namun kini, fungsinya justru tergerus oleh kegiatan yang tak lagi berkaitan dengan dunia seni.

“Banyak anak muda di Aceh Tengah berprestasi dalam seni, dari tarik suara, seni musik, hingga pentas nasional. Tapi, apa bentuk apresiasi pemerintah untuk mereka? Kami butuh wadah, bukan hanya pujian kosong,” ujarnya.

Amna menyoroti, setiap tamu yang datang ke Aceh Tengah disambut dengan pertunjukan seni, tetapi di balik layar, para pelaku seni justru berjuang sendiri mencari ruang berekspresi.

“Panggung tidak ada. Pelaku seni mencari-cari tempat sendiri seperti di Pasar Inpres, di Simpang Lima. Padahal, kita punya GOS yang kini malah lebih sering dipakai untuk resepsi pernikahan daripada pertunjukan seni,” cetusnya.

Ia pun menegaskan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah harus segera merevitalisasi fungsi GOS sebagai pusat seni dan budaya.

Gedung itu bukan sekadar bangunan, melainkan simbol hidupnya denyut kreatif di tengah masyarakat.

“Seni bukan sekadar hiburan. Ini identitas, ini cara kami bicara, ini cara kami hidup. Jangan matikan panggung kami,” pungkas Amna penuh harap.

| ARINOS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI