HARIE.ID | TAKENGON — Di Kabupaten Aceh Tengah, dua kursi direktur perusahaan daerah kini jadi rebutan. Kursi itu bukan sembarangan, satu untuk PDAM Tirta Tawar, yang mengatur urat nadi air bersih masyarakat, dan satu lagi untuk Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Tanoh Gayo (PTG), yang diharapkan bisa jadi motor penggerak ekonomi daerah.
Seleksi administrasi resmi ditutup 14 Agustus 2025. Hanya 12 kandidat yang berhasil melenggang ke babak selanjutnya.
Nama-nama itu kini jadi bahan bisik-bisik di warung kopi Takengon, jadi bahan diskusi serius di ruang birokrasi, bahkan jadi topik senggol di media sosial.
Siapa Saja Mereka?
Dari dokumen resmi yang diteken Ketua Tim Seleksi, Jauhari, ST, inilah nama-nama yang sedang melakukan “Uji Nyali”
PDAM Tirta Tawar
- Agusniadi Budaya, S.Psi
- Jasrin Tanjung, S.Pd
- Salman, SM
- Suwandi, ST, MT
- Isra Satria, ST
- Syahrian Fahri, SST, dan
- Ilman, ST
PD. Pembangunan Tanoh Gayo
- Almisriadi, M.Ikom, CPM
- Sukurdi Iska, SH
- Emila Sadri, S.Sos
- Ichwan Mahara, M.Pd
- Samsuddin, S.Ag, M.Pd
Publik tahu betul, kursi direktur PDAM bukan sekadar jabatan bergengsi. Dari kursi itu mengalir air ke rumah warga. Begitu juga dengan Perusahaan daerah yang seharusnya jadi lokomotif pembangunan Gayo.
Jabatan direktur tak jarang kadang lebih sering dipandang sebagai kursi empuk dengan gaji gemuk, ketimbang kursi kerja keras.
Tak jarang, publik mendengus, “Yang penting punya akses politik, air pasti ngalir sendiri.”
Masyarakat Aceh Tengah menaruh harapan besar agar proses seleksi ini benar-benar jadi momentum perubahan.
Bukan hanya formalitas, bukan hanya ajang “cari makan lewat BUMD”, dan bukan sekadar bagi-bagi kursi untuk balas jasa politik.
Apakah 12 nama ini akan benar-benar diuji dengan standar profesionalisme, atau sekadar diuji seberapa kuat “relasi politik”.
| KARMIADI
