Harie.Id, Takengon | Terkait tuntutan ratusan Tenaga Kesehatan (Nakes) yang menggelar audiensi di Gedung DPRK Aceh Tengah akhirnya temui Kemenpan RB.
Tak terkecuali diikuti oleh Direktur RSUD Datu Beru Takengon, Gusnarwin, mereka bertemu langsung dengan Asisten Deputi Perancangan Jabatan, Perencanaan dan Pengadaan Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Aba Subagja.
Saat dihubungi Harie, Gusnarwin menyebut, perihal tuntutan ratusan Nakes yang menggelar aksi beberapa waktu telah disampaikan, Pemkab diminta membuka kembali formasi khusus bagi Nakes yang ada dibawah naungan RSUD Datu Beru Takengon.
“Sudah kita sampaikan ke Kemenpan RB, mudah-mudahan di tahun 2024 polemik ini teratasi,” kata Gusnarwin melalui sambungan selularnya, Jum’at 26 Mei 2023.
Kata dia, untuk tahun 2023 pihak Kemenpan RB mengaku tengah dalam masa validasi, usulan tidak lagi di gubris lantaran telah ditutup.
“Tahun ini tidak bisa lagi, karena sudah dalam masa validasi, untuk 2024 mereka minta kita usul langsung khusus dari RSUD Datu Beru, artinya ada akses khusus untuk Nakes Rumah Sakit,” katanya
“Semua sudah kita sampaikan, termasuk Nakes yang ikut kemarin diberikan kesempatan untuk berbicara dengan pihak Kemenpan RB,” timpal Dokter spesialis bedah ini.
Lebih lanjut kata dia, sebelum nya sebanyak 368 Nakes telah dinyatakan lolos seleksi, namun, dari RSUD Datu Beru Takengon hanya 100 orang.
“Artinya ada, meski hanya 100, kita menduga tidak ada, berarti sisanya sebanyak 655 Nakes yang harus kita perjuangkan,” jelas Gusnarwin.
“Kami juga ingin mereka ratusan Nakes menjadi Pegawai Negeri, bukan tidak memkirikan nasib mereka, karena RSUD membutuhkan tenaga non ASN, kita tidak ingin Rumah Sakit ini Collab, apalagi di November 2023 nanti digadang tenaga non ASN akan dipangkas,” timpalnya.
Atas dasar itu, Gusnarwin bersama pihak terkait mengusulkan ke Kemenpan RB untuk membuka Formasi khusus untuk nakes non ASN di Rumah Sakit milik Pemkab Aceh Tengah itu.
Diketahui, selain Gusnarwin, Kepala Dinas Kesehatan, Yunasri, Ketua Komisi D, Salman dan anggota Muhammad Syahrul, Desi Novita Andriani dan perwakilan Nakes turut terbang ke Jakarta membicarakan nasib ratusan Nakes ke pihak terkait. | Arinos