HARIE.ID, TAKENGON | Kepemimpinan Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tengah di cap sering keluar daerah, meninggalkan wilayah yang ia pimpin dan terkesan “menghamburkan” Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD).
Lawatan Mirzuan ke Ibukota ini turut menjadi sorotan di Media Sosial (Medsos). Urgensi jemput bola yang dilakukan disebut belum membuahkan hasil di tahun 2023 ini.
Bahkan, anggaran perjalanan dinas Setdakab di klaim “tergerus” hanya untuk lawatan ke luar daerah.
Tudingan lain yang berkembang, Mirzuan MT tak seharusnya menghadiri kegiatan – kegiatan di luar daerah dan dirasa cukup dihadiri oleh Kepala dinas atau Sekda atau Asisten sehingga semua pihak ikut berperan.
Ketika polemik – polemik yang tengah di hadapi oleh masyarakat Aceh Tengah, Pj Bupati di tuding kerap berada di luar. Seperti benang kusut sampah beberapa waktu lalu.
Polemik ini pun di urai oleh Teuku Mirzuan MT, kata dia, lawatan yang ia lakukan ke ibukota bukan hanya sekedar jalan.
Bahkan, yang memberi laporan dan tudingan itu pun di sebut tergiring isu yang tidak pasti.
“Tergiring isu. Tanpa dijemput ke pusat apakah kita dapat alokasi, kami berdua sama Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim), tidak ramai – ramai,” kata Mirzuan, Selasa 21 November 2023 malam saat konferensi pers dengan wartawan di Pendopo.
Keberangkatan Mirzuan di sebut tidak lama di pusat. Ketika urusan selesai di bahas ia langsung kembali ke Kabupaten. Kecuali agenda di pusat di perpanjang.
“Tidak lama kami berangkat, kecuali pertemuan nya berlanjut, kalau tidak komunikasi dengan Kementerian, seperti Kementerian sanitasi dua kali kami bertemu dan Kementerian menangani air bersih sudah empat kali kami tatap muka,” kata Mirzuan.
“Apakah hasilnya ada. Hasil nya jelas sudah menjadi janji pihak Kementerian. Bukan hanya sekedar jalan,” timpal nya.
Ia mengakui, sudah bertemu dengan pihak Menparekraf sebanyak tiga kali. Mirzuan berharap Sandiaga Uno dapat hadir dalam kegiatan Akbar yang di gelar di Aceh Tengah.
“Saat kegiatan berlangsung yang bersangkutan ada agenda lain. Yang penting kita sudah berusaha,” ujarnya.
Atas kritik – kritik yang menyasar kepemimpinan nya akan tetap menjadi cemeti sehingga terobosan – terobosan ke pusat dapat terealisasi di tahun 2024 mendatang.
“Ini cambuk bagi kami, saya bisa pertanggung jawabkan, manfaat nya akan di terima di tahun di 2024. Yang jelas, tanpa komunikasi tidak akan dapat, supaya keterbatasan APBK dapat mendapat anggaran tambahan dari pusat,” demikian Mirzuan.
[ ARINOS ]