HARIE.ID, TAKENGON | Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga dan Muchsin Hasan, menyiapkan visi besar untuk mengubah arah pembangunan Kabupaten berhawa sejuk ini melalui program unggulan yang mereka sebut sebagai “Penerapan Ekonomi Hijau.”
Program ini memanfaatkan keunikan alam dan karakteristik masyarakat lokal, bertujuan untuk menghadirkan pendekatan ekonomi berkelanjutan yang mampu meningkatkan kesejahteraan sekaligus menjaga kelestarian alam.
Haili Yoga menguraikan tiga pilar utama dalam penerapan ekonomi hijau yang mereka tawarkan.
Pertama adalah peningkatan indeks ekonomi hijau daerah, yang mencakup pengukuran dan penilaian upaya ramah lingkungan dalam sektor ekonomi.
Melalui pendekatan ini, keduanya berencana untuk memperbaiki tata kelola lingkungan, mulai dari pengurangan emisi gas rumah kaca, hingga penanganan sampah dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
“Kami ingin Aceh Tengah menjadi model bagi kabupaten lain dalam penerapan ekonomi hijau yang konkret dan terukur, tidak hanya slogan, tetapi benar-benar berdampak bagi lingkungan dan masyarakat,” kata Haili Yoga, Minggu 27 Oktober 2024.
Pilar kedua yang digagas adalah peningkatan porsi Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran energi primer.
Haili Yoga dan Muchsin Hasan meyakini, Aceh Tengah memiliki potensi besar dalam sumber energi terbarukan seperti tenaga angin, air, dan energi surya. Implementasi EBT diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada energi fosil, sekaligus meminimalisir dampak lingkungan.
Pasangan ini menargetkan bahwa dalam lima tahun ke depan, penggunaan energi terbarukan di Aceh Tengah dapat mencapai proporsi yang signifikan, sehingga menciptakan kabupaten dengan tingkat polusi yang lebih rendah dan udara yang lebih bersih.
Selain itu, program ini juga berupaya mendorong keterlibatan masyarakat lokal dalam penerapannya.
Pasangan ini berkomitmen untuk memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku UMKM dan petani dalam adopsi metode ramah lingkungan, termasuk pemanfaatan lahan yang minim emisi karbon dan konservasi air.
Dengan demikian, ekonomi hijau bukan hanya dikuasai oleh pemerintah atau perusahaan besar, tetapi menjadi gerakan kolektif masyarakat yang sadar lingkungan.
Terpisah , Muchsin Hasan menyebut, ekonomi hijau memiliki dampak langsung terhadap kualitas hidup masyarakat.
“Saat masyarakat beralih ke praktik yang lebih ramah lingkungan, mereka tidak hanya menghemat biaya tetapi juga mendapatkan manfaat jangka panjang. Ekonomi hijau akan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan produktivitas, dan mendorong Aceh Tengah menjadi lebih maju tanpa merusak alamnya,” ujarnya.
Program ini tidak hanya relevan untuk pembangunan ekonomi, tetapi juga untuk memperkuat daya saing Aceh Tengah di tingkat regional.
Dengan iklim yang cocok untuk pengembangan pertanian organik dan potensi ekowisata, ekonomi hijau dapat membuka peluang besar bagi kabupaten tersebut .
Muchsin Hasan berharap, penerapan ekonomi hijau ini akan memposisikan Aceh Tengah sebagai kabupaten yang tangguh dan mandiri dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan krisis energi.
Melalui visi yang inovatif dan berpandangan jauh ke depan, pasangan Haili Yoga dan Muchsin Hasan optimis bahwa Aceh Tengah bisa menjadi daerah yang memanfaatkan potensi alamnya secara bijak.
“Kami mengajak seluruh masyarakat, terutama generasi muda, untuk bersama-sama mendukung dan berpartisipasi dalam inisiatif ini demi masa depan Aceh Tengah yang lebih hijau, berdaya saing, dan berkelanjutan,” demikian kata Muchsin Hasan.
[ ARINOS ]