HARIE.ID, TAKENGON | Di media tersiar kabar penangkapan empat warga Blang Kolak I, Kecamatan Bebesen, karena diduga membagi-bagikan uang untuk memuluskan langkah salah satu Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati, Haili Yoga dan Muchsin Hasan.
Nama-nama yang disebut dalam pesan terusan ini, Tirta, Budi, Deni, dan Defri.
Nama ini dituduh membagikan uang Rp.100 ribu per orang kepada warga sebelum akhirnya diamankan pihak keamanan. Namun, benarkah demikian?
Hamidah, SH, tim hukum pasangan Haili Yoga dan Muchsin Hasan (HAMAS), membantah keras tudingan tersebut.
Menurutnya, informasi itu adalah berita bohong alias hoax yang disebar untuk menjatuhkan pasangan nomor urut 5 ini.
“Kami sudah klarifikasi. Itu tidak benar. Berita itu hoax yang sengaja dibuat untuk merusak citra kandidat kami,” kata Hamidah, Minggu 24 November 2024 lewat sambungan seluler nya.
Kata dia, masyarakat Aceh Tengah dikenal cerdas dan tak mudah termakan isu murahan dengan pesan tersebut.
“Pemilih HAMAS sudah mantap, jadi tidak mungkin tergoyahkan dengan cerita yang tidak berdasar. Politik itu seharusnya adu gagasan, bukan adu fitnah,” katanya, menyentil lawan politik yang dianggap “kehabisan amunisi” menjelang hari pencoblosan.
Hamidah pun memastikan tim hukum HAMAS akan memburu penyebar berita palsu itu hingga tuntas.
“Kami sedang menelusuri nomor dan akun yang menyebarkan informasi ini. Jika ketemu, akan kami proses sesuai hukum,” ancamnya.
Ia juga meminta masyarakat berperan aktif melaporkan pihak-pihak yang menyebarkan kabar palsu serupa.
Sembari menunggu tanggal 27 November tiba, Hamidah berharap atmosfer politik Aceh Tengah tetap kondusif.
“Biarkan rakyat memilih tanpa diintimidasi oleh isu atau aksi yang tidak sehat. Kalau mau menang, ya, bersaing lah dengan elegan,” sindirnya tajam.
Di balik segala hiruk-pikuk ini, muncul satu pertanyaan besar, apakah drama seperti ini akan selalu jadi “bumbu” wajib setiap kali pesta demokrasi tiba? Atau, seperti kata pepatah, “yang kalah biasanya lebih banyak bicara”?
[ REL ]