Dari Takengon untuk Indonesia, ini Arah Program Yayasan Arita Cipta Karya

49
SHARES
273
VIEWS

HARIE.ID, TAKENGON | Yayasan Arita Cipta Karya resmi mengukuhkan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP), DPW, dan DPC se-Indonesia di Gedung Olah Seni (GOS) Takengon, Minggu 29 Juni 2025.

Acara ini sekaligus menjadi deklarasi komitmen sosial dan ekonomi yayasan, yang didirikan di Dataran Tinggi Gayo, Takengon, kini menjelma menjadi gerakan nasional.

Ketua Umum Nasional Yayasan Arita Cipta Karya, Lelia Handayani, ST, dalam pidatonya menyampaikan semangat dan tekad Yayasan tersebut.

BACA JUGA

“Ini bukan sekadar pelantikan, ini adalah titik awal dari amanah besar yang dipercayakan kepada kita semua. Pusat kita di Takengon, tapi semangat kita untuk seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke,” ujar Lelia.

Para pimpinan dari seluruh wilayah Indonesia turut hadir, mencerminkan kekuatan nasional yayasan ini. Dari Papua hingga Kalimantan, dari Sumatera hingga Nusa Tenggara, semua menyatu dalam satu misi, membawa perubahan nyata untuk masyarakat.

Tak hanya mengandalkan semangat sosial, Yayasan Arita Cipta Karya memperkuat langkahnya dengan membentuk KOPIM ARITA, tim kreatif internal yang bertugas menciptakan gagasan, strategi, dan gerakan perubahan berbasis inovasi.

Tim ini bukan sekadar pelengkap, tapi jantung penggerak ide-ide progresif yayasan. Dengan prinsip kolaborasi dan sinergi, mereka percaya bahwa kreativitas terbaik lahir dari ruang diskusi yang terbuka, inklusif, dan dinamis.

“Kami memberikan ruang bagi anggota untuk bereksperimen, mengeksplorasi pendekatan baru, kegagalan bukan akhir, tapi awal dari ide-ide yang lebih segar dan berdampak,” katanya.

Dengan visi menjadi organisasi aktif yang mendorong kesejahteraan sosial, ekonomi, dan kualitas sumber daya manusia, Yayasan Arita Cipta Karya memantapkan langkah menuju Indonesia emas dan bermartabat.

Misi yayasan tidak main-main Membangun organisasi berkelanjutan melalui gotong royong dan partisipasi aktif.

Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam sosial, budaya, dan keagamaan.

Mendorong kemandirian ekonomi berbasis UMKM, pangan, dan ekonomi kreatif.

Meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan, teknologi, dan digitalisasi.

Mengedepankan pelestarian lingkungan, energi hijau, dan pengelolaan sumber daya berkelanjutan.

Ketum Yayasan ini menegaskan, pihaknya tidak akan berjalan sendiri, kolaborasi dengan pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci untuk menciptakan ekonomi yang gemilang dan inklusif.

“Kami ingin program yang tidak hanya terdengar, tapi benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Dari pengembangan UMKM, edukasi perempuan, hingga pengelolaan sampah, semua harus berdampak,” tegasnya.

Dengan DPP yang bermarkas di Aceh Tengah, Yayasan Arita Cipta Karya membuktikan bahwa gerakan besar tidak selalu harus lahir dari kota besar. Dari dataran tinggi Takengon, kini lahir harapan baru bagi Indonesia.

“Kami bukan hanya hadir untuk tampil, tapi untuk berdampak,” pungkas Lelia Handayani.

| ARINOS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI