HARIE. ID, TAKENGON | Ketua Pembina Yayasan Universitas Gajah Putih Takengon, Mustafa Ali tinggalkan forum audiensi dengan puluhan dosen yang di non – aktifkan pihak Yayasan.
Pertemuan itu belum menemukan titik terang, forum dosen tetap bersikukuh menonaktifkan Rektor dan Wakil Rektor UGP Takengon.
Lain itu, jika pun tetap pada pendirian pihak Yayasan menonaktifkan 26 dosen, mereka meminta hak mereka sejak bulan Maret lalu.
Mereka juga meminta, nama mereka dikeluarkan dari Korlap L2 Dikti Wilayah XIII di Banda Aceh.
“Kesepakatan bersama forum dosen, selama ini kami telah menjalankan kewajiban kami sebagai dosen, namun hak kami terkatung katung. Atas dasar anggaran diberhentikan, kami tetap dalam pendirian kami, hak kami sejak bulan maret diberikan hari ini juga,” kata Syahidin, Rabu 11 Oktober 2023.
“Kalau kami diberhentikan, hak hak kami yang belum dibayar, serahkan hari ini juga, tidak boleh ditunda, ditaksir keseluruhan mencapai Rp800 juta,” katanya.
Pertemuan yang berlangsung ba’da Sholat Dzuhur itu berlangsung singkat, Ketua yayasan, Mustafa Ali menyebut, penonaktifan 26 dosen dan 4 staf itu akan dianulir.
“Kami akan anulir, ini hanya miskomunikasi data yang diterima,” kata Mustafa Ali menjawab tuntutan dosen.
Terkait hak dosen yang belum diterima, ia menyebut akan dibayarkan secara bertahap, lantaran, kondisi keuangan UGP Takengon belum stabil.
“Semua kewajiban untuk dosen akan dibayarkan secara bertahap,” kata Mustafa Ali.
Namun, yang diutarakan tetap ditolak oleh forum dosen, mereka tetap meminta Rektor dan wakil rektor turut di non aktifkan.
Atas dasar itu, Mustafa Ali meninggalkan ruangan, lantaran, usulan yang disampaikan tak digubris.
Penulis | Arinos