Puluhan Dosen UGP Takengon Dinonaktifkan, Ramai Ramai Gelar Aksi Protes

220
SHARES
1.2k
VIEWS

HARIE.ID, TAKENGON | Sebanyak 31 Tenaga Kependidikan (Tendik) Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon di non aktifkan oleh tim penyegaranan anggaran di kampus tersebut.

Dari jumlah tersebut, terdiri dari 26 dosen di  Kampus tersebut dan 4 staf diantaranya, dua staf fakultas ekonomi, dua staf Fakultas pertanian.

Keputusan tersebut tertuang dalam surat keputusan pembina Yayasan Gajah Putih Takengon dengan nomor 16/PEMB/YGP/AT/KPTS/IX2023 tertanggal 29 September 2023 lalu.

BACA JUGA

Dalam keputusan tersebut, dosen tetap tersebut yang di non aktifkan hilang hak dan kewajiban nya.

Dosen ini akan dipanggil kembali sebagai dosen tetap Yayasan Gajah Putih apabila kondisi keuangan normal kembali.

Surat yang ditanda tangani Ketua Pembina Yayasan Gajah Putih Aceh Tengah, Mustafa Ali ditembuskan ke Kepala L2 Dikti Wilayah XIII di Banda Aceh, Rektor UGP dan para dosen serta staf yang di non-aktifkan.

Menurut data yang diterima media ini, nama nama tim penyehatan anggaran dan Sumberdaya Manusia (SDM) yang di SK kan pada tanggal 18 September 2023 itu terdiri dari Penasehat Rektor UGP Takengon, Elliyin dan Wakil Rektor, Rayuwati.

Ketua dalam SK itu adalah Vimartian Sagara, Wakil Ketua, Patriandi Nuswantoro, Sekretaris Muhammad Yustisar, anggota Puja Darma, Sahlan, M Ibnu Akbar dan Tutwuri Handayani.

Surat keputusan tersebut ditanda tangani oleh Ketua pembina Yayasan Universitas Gajah Putih Takengon, Mustafa Ali.

Puluhan dosen tersebut kini mempertanyakan penonaktifan tersebut ke pihak Yayasan dan Rektor UGP setempat, Rabu 11 Oktober 2023 di rektorat kampus setempat.

Salah satu dosen yang di non – aktifkan, Syahidin mengaku kesal atas surat yang dilayangkan tim penyegaran anggaran. Mereka menyebut keputusan tersebut melukai hati puluhan dosen. Lantaran ada yang sudah puluhan tahun mengabdi di kampus kebanggan orang Gayo itu.

“Apakah mereka tidak sadar, ada yang tengah menempuh jalur beasiswa, jika dilakukan pemecatan, otomatis harus mengembalikan uang ke Negara,” kata Syahidin dengan nada kesal.

Ada beberapa hal yang disampaikan puluhan dosen itu, mereka minta SK itu dicabut. Jika tidak dicabut, mereka meminta semua dosen UGP Takengon di nonaktifkan, bahkan, surat tersebut akan mereka sampaikan sendiri ke L2Dikti.

“Kami juga berharap dilakukan pemilihan rektor baru untuk menyelamatkan UGP Takengon, kami siap diberhentikan, namun, hak kami hari ini juga dibayarkan,” kata Syahidin.

“Tunjukan satu saja, apa prestasi Rektor UGP Elliyin selama mejadi Rektor UGP Takengon,” demikian Syahidin.

Penulis | Arinos

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI