SEDE Usung Program Penguatan Wisata Syariah Berbasis UMKM

25
SHARES
138
VIEWS

HARIE.ID, TAKENGON | Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar dan Eka Saputra, mengusung program unggulan yang berfokus pada penguatan sektor pariwisata sebagai penunjang ekonomi kerakyatan.

Dengan menitikberatkan pada potensi wisata daerah yang terus berkembang, Shabela dan Eka, yang dikenal dengan slogan “SEDE,” berkomitmen untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang ramah keluarga dan mendukung kesejahteraan masyarakat lokal jika terpilih untuk memimpin Aceh Tengah periode 2024-2029.

Aceh Tengah sebelumnya telah menunjukkan perkembangan pariwisata melalui program pemerintah daerah periode 2017-2022 di tangan Shabela yang bertujuan “mengembangkan ekonomi masyarakat berbasis pertanian, perkebunan, pariwisata, ekonomi kreatif, dan pertambangan dengan dukungan infrastruktur yang memadai.”

BACA JUGA

Pertumbuhan ini diharapkan dapat menjadi tulang punggung ekonomi daerah dan membuka peluang baru bagi masyarakat.

Untuk memperkuat sektor ini, Shabela Abubakar dan Eka Saputra akan melaksanakan beberapa inisiatif strategis.

Seperti, regulasi dan Infrastruktur wisata yang lebih kuat, menyusun regulasi yang dapat mendukung perkembangan wisata berbasis komunitas dan wisata syariah.

Selain itu, infrastruktur dasar seperti akses jalan, fasilitas umum, dan sanitasi akan ditingkatkan di seluruh destinasi wisata.

Peningkatan keamanan dan kenyamanan wisata, pasangan SEDE akan meningkatkan standar keamanan di semua kawasan wisata.

Langkah-langkah ini termasuk pemasangan rambu-rambu keselamatan, penambahan fasilitas pertolongan pertama, serta pelatihan bagi pemandu wisata lokal agar lebih siap menghadapi situasi darurat.

Pengembangan wisata syariah, dengan fokus pada wisata yang ramah keluarga dan berbasis nilai-nilai syariah, SEDE berencana menyediakan fasilitas ibadah di tempat wisata serta layanan-layanan yang sejalan dengan prinsip-prinsip Islam.

Kemitraan dengan investor dan masyarakat lokal, program ini juga akan mendorong kemitraan dengan investor di sektor pariwisata, sehingga dapat berkolaborasi dengan masyarakat lokal dalam mengembangkan usaha kuliner, kerajinan, dan akomodasi yang mendukung pertumbuhan UMKM.

“Potensi wisata Aceh Tengah tidak hanya menjadi sumber pendapatan daerah, tetapi juga peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka melalui berbagai usaha lokal,” kata Shabela Abubakar, Selasa 08 Oktober 2024.

“Kami ingin menjadikan pariwisata sebagai sektor yang kuat, ramah keluarga, dan dapat memberi manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat,” timpalnya.

Menurut Shabela wisata syariah berlandaskan prinsip-prinsip syariah Islam, mencakup penyediaan layanan dan produk wisata yang sesuai dengan ajaran Islam, seperti akomodasi yang halal, makanan yang halal, dan kegiatan yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

Wisata syariah itu kata dia bertujuan untuk memberikan pengalaman yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga religius bagi wisatawan.

Lain itu, pariwisata ini juga didukung oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pelaku usaha dalam sektor pariwisata, seperti penginapan, restoran, dan atraksi wisata, dari kalangan UMKM.

“Ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan memberdayakan masyarakat setempat, serta menciptakan lapangan kerja,” kata Shabela Abubakar.

Program ini katanya untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang tidak hanya berfokus pada keuntungan ekonomi, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan sosial dan budaya.

Dengan mengajak masyarakat untuk terlibat dalam pengembangan pariwisata yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan membantu memperkuat perekonomian lokal.

“Kaitan nya dengan pemasaran produk lokal dan layanan wisata yang sesuai dengan syariah, sehingga dapat menarik minat wisatawan dari dalam dan luar daerah. Membuka peluang bagi UMKM untuk memperkenalkan dan memasarkan produk yang sesuai dengan standar syariah,” lukasnya.

Sejak kepemimpinan Shabela 2017-2022, pertumbuhan penginapan, seperti hotel berbintang dan Homestay mulai menjamur di Kabupaten tersebut.

Langkah Shabela menggratiskan pembuatan ijin dan pajak membangun Homestay saat itu sebagai peluang yang harus dimanfaatkan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat dengan membuat lebih banyak penginapan.

Karena menurut nya tugas pemerintah daerah sebagai katalisator yang memfasilitasi kebutuhan masyarakat, seperti mempermudah perizinan dan pembebasan Pajak.

Inisiatif yang ia lakukan itu berdasarkan fakta dilapangan, pengunjung membludak melakukan kunjungan ke Aceh Tengah disaat hari hari libur. Sehingga banyak yang memanfaatkan Mesjid untuk menginap, bahkan pemerintah daerah turut mempersiapkan Mesjid di sekitar kota agar tidak kekurangan air.

“Kita perlu pionir, setelah mendirikan Homestay lalu akan dilakukan pembinaan sehingga Homestay semakin banyak dan sesuai dengan standar yang diharapkan,” kata Shabela sembari menyebut, saat ini Homestay sudah menjamur di Kabupaten itu.

Saat ini Paslon SEDE tinggal meningkatkan yang sudah dilakukan, sekaligus dengan pengawasan moral dan akhlak sesuai dengan syariat Islam.

Aceh Tengah semakin dikenal luas dari sektor pariwisata. Apalagi, buah tangan di akhir jabatan nya, Aceh Tengah dilirik Nasional lewat event PON Aceh – Sumut dengan mempertahankan Cabor olahraga berkuda tetap diselenggarakan di negeri seribu aulia itu.

Dengan rencana-rencana ini, Shabela Abubakar dan Eka Saputra berharap dapat menciptakan sektor pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif di Aceh Tengah, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat lokal dan memperkuat daya tarik daerah yang berhawa sejuk ini sebagai destinasi wisata unggulan.

[ ARINOS ]

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI